Tuesday, December 13, 2005

Cerber: Psikopat dan Perpustakaan (2)

PSYCHOPATH AND LIBRARY (2)
By: Yunita Ramadhana

“Ooh... Han, aku boleh nanya gak?” Pikiranku kembali ke percakapanku dengan Anti tadi malam.
“Boleh, mau nanya apa?”
“Kamu kenal Anti anak semester V gak?”
“Oh...mbak Anti. Kenal, kenapa?”
“Satu minggu yang lalu aku ketemu dengan dia di perpus, katanya aku koq berani pulang malam dari perpus, emang ada apa sih Han?”
Hani terdiam beberapa saat.


“Han???”
“Ya...eh...eh...”
“Ada apa sih?”
Sambil menarik nafas panjang, Hani mencoba menjawab pertanyaanku.
“Bener kamu pengen tahu?”
Aku menganggukkan kepala sambil berpikir ada apa sebenarnya.
“Kira-kira 3 tahun yang lalu, ada seorang mahasiswi ditemukan meninggal di depan pintu perpus kampus, dengan luka 10 tusukan di sekitar dada dan perut.”
Aku terkejut dan tubuhku tiba-tiba terasa hangat, seluruh bulu kudukku berdiri mendengar cerita temanku ini. Jantungku terasa hampir copot.
“Setelah diselidiki, ternyata mahasiswi tersebut adalah mahasiswi baru dikampus ini.”
“Kamu tahu darimana?”tanyaku.
“Dari senior,”jawabnya.
“Terus?”
“Dan 2 tahun yang lalu terjadi peristiwa yang sama dengan ciri luka yang sama, korban dengan status yang sama yaitu mahasiswi baru pindahan dari Surabaya dan suka berlama-lama di perpus sampai malam. Kemudian peristiwa yang sama terjadi lagi tahun lalu.”
Mahasiswi baru? Pindahan dari Surabaya? Suka ke perpus? Ya ampun, aku kah yang berikutnya? Pikiran itu melintas di kepalaku.
Kami sama-sama terdiam beberapa saat. Aku menarik nafas panjang, sambil berusaha menenangkan detak jantungku yang naik turun tak berirama. Kerongkonganku terasa kering. Sepatah katapun tak keluar dari mulutku. Akupun mengerti tentang apa yang dikatakan Anti satu minggu yang lalu.
“Kenapa Joe, koq diam? Kaget ya?”
“Eh...ah...eh...ya begitulah.”
“Emang kamu belum pernah dengar ceritanya ya Joe?”
“Belum. Trus apa pembunuhnya tertangkap?”
“Sampai sekarang belum. Polisi juga belum bisa menyimpulkan siapa pembunuhnya. Pelakunya terlalu lihai. Polisi menduga pelakunya adalah satu orang yang sama, dan mungkin pelakunya adalah seorang psikopat yang membunuh seseorang tanpa alasan yang jelas.”
“Apa mungkin pelakunya mahasiswa atau mahasiswi kampus ini juga?”
“Gak tahu, mungkin juga sih.”
“Koq mungkin? Apa kalian punya prediksi sendiri?”
“Begitulah. Kebanyakan anak mengira kalau pelakunya adalah Sammy. Kamu tahu Sammy gak?”
“Sammy anak semester VII yang pendiam dan jarang bergaul itu kan?”
“Ya benar.”
“Koq bisa Sammy apa alasannya?”
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh langkah kaki memasuki ruangan. Kulihat teman-temanku masuk dengan terburu-buru, dan dibelakang mereka terlihat pak Samson dengan wajah killernya. Seorang pria yang tak ku kenal, berpostur tinggi, atletis, dan berwajah tampan berjalan mengikuti pak Samson masuk ke dalam kelas. Ruangan menjadi sepi, percakapanku dengan Hani pun tertunda.
“Pagi semua...”
“Pagi pak...”
“Sebelum kita melanjutkan pelajaran, saya ingin memperkenalkan mahasiswa baru di kampus kita. Namanya Soni, dia pindahan dari Jakarta,”ujar pak Samson sembari menunjuk ke arah pria tampan yang tak ku kenal tadi.
“Pagi,” ujarnya sambil tersenyum manis, manis sekali.
“Pagi...” jawab kami.
Semua mahasiswi yang ada di kelas berbisik-bisik dan terus memandang ke arah Soni dengan penuh kekaguman termasuk aku. Memang harus diakui bahwa Soni sangat tampan dan amat menarik, sungguh sempurna. Kemudian dia berjalan mencari tempat duduk kosong dan akhirnya ia duduk di belakangku yang kebetulan tidak ada penghuninya. Pelajaranpun dimulai.

Pukul 12.30, setelah pelajaran usai...
Pak Samson keluar dari kelas, disusul dengan teman-teman yang lain yang sudah gak sabar sedari tadi menunggu pelajaran usai. Kelas pun menjadi kosong, hanya tinggal aku, Hani dan Soni, si tampan.
“Joe, ke kantin yuk, laper nih!”
“Ya duluan aja, ntar aku nyusul. Aku mau ke perpus dulu ngembaliin buku,” sahutku.
“Oh ya sudah, aku duluan ya,” ujar Hani sambil tersenyum ke arah Soni.
“Yoi.”
Akupun segera membenahi buku dan tasku untuk segera beranjak ke perpus. Tapi tiba-tiba...
“Nama kamu Joe ya?” terdengar suara Soni memanggilku dari belakang.
“Ya, sebenarnya Joyce, tapi di panggil Joe.”
“Kamu mau ke perpus? bareng dong. Aku juga mau ke perpus cari buku untuk mengejar pelajaranku yang tertinggal, sekalian kamu bantuin aku. Hitung-hitung nolongin anak barulah, boleh kan?”
“Oh boleh aja, tapi aku juga gak bisa bantu banyak, karena aku juga anak baru disini. Aku pindahan dari Surabaya.”
“Anak baru juga toh? Tapi gak apa-apa lah, yang jelas kamu kan lebih dulu masuk kesini daripada aku, ya kan?”
“Ya sih. Kalau gitu kita sekarang ke perpus, sebelum pelajaran berikutnya dimulai.”
“Ok.”
Kamipun berjalan menuju perpus kampus. Sesampainya disana aku segera mengembalikan buku yang kupinjam, agar aku bisa minjam buku yang baru. Setelah mengembalikan buku, aku dan Soni berjalan ke arah rak buku yang tertata rapi namun tetap kelihatan seram, mungkin karena bangunannya yang berasitektur Belanda tempo dulu. Setelah 15 menit berkutat dengan rak-rak buku, aku menemukan salah satu buku yang ku cari. Sambil membantu Soni mencari buku-buku yang ia perlukan, aku terus mencari satu buku lagi yang sangat penting untuk mengejar ‘dead line’ presentasiku yang tinggal 3 hari lagi, namun sayang tidak kutemukan.

(Bersambung...)

Scholarship Blog International Scholarships

 

1 Comments:

At 1:02 PM, Anonymous Anonymous said...

Ini, setiap Rabu ada cerber baru di blog CANTIK SELAMANYA. Bagus deh.

Judulnya "Nita Si Sekretaris".

Lihat dulu dari episode satu, dua, tiga, baru keempat.

Luar biasa, deh!

 

Post a Comment

<< Home


:: F R I E N D S ::
|| Purwarno Hadinata || Rozio || A. Fatih Syuhud || Rizqon Khamami || A Qisai || Lukman Nul Hakim|| Zamhasari Jamil|| Rini Ekayati|| Najlah Naqiyah || Zulfitri || Fadlan Achdan|| Tylla Subijantoro|| Mukhlis Zamzami|| Edward Ott|| Thinley|| Ahmed|| Dudi Aligarh|| Irwansyah Yahya|| Ikhsan Aligarh|| Zulfikar Karimuddin || Zamhasari || Pan Mohamad Faiz || Bayu || Asnadi Hasan || Umi Kalsum || Erdenesuvd Biraa || Andi Bagus || Madha Yudis || Belum mandi || Koeaing || Hamzar || Rosa || Ghifarie || Kawas || Wazeen || Swara Muslim || Forum Swara Muslim ||

Yunita Ramadhana Blog   Scholarship Blog

Yunita Ramadhana Blog   The World of English Literature


    Subscribe in NewsGator Online   Subscribe in Rojo   Add Goresan Pena Yunita to Newsburst from CNET News.com   Add to Google     Subscribe in Bloglines   Add Goresan Pena Yunita to ODEO   Subscribe in podnova     Subscribe in a reader   Add to My AOL   Subscribe in FeedLounge   Add to netvibes   Subscribe 

in Bloglines   Add to The Free Dictionary   Add to Bitty Browser   Add to Plusmo   Subscribe in 

NewsAlloy   Add to Excite 

MIX   Add to Pageflakes   Add to netomat Hub   Subscribe to Goresan Pena Yunita   Powered by FeedBurner   I 

heart FeedBurner


eXTReMe Tracker