Tuesday, December 13, 2005

Cerber: Psikopat dan Perpustakaan (1)

PSYCHOPATH AND LIBRARY (1)
By: Yunita Ramadhana

Tik...tik...tik...
Kudengar suara air menitik di atas atap gedung. Ah sial...!pikirku. Kenapa hujannya harus turun sekarang, apa gak bisa sebentar lagi. Malah tugasku belum selesai, ‘dead line’ semakin dekat. Aku harus segera pulang sebelum hujan bertambah deras, dan semakin larut. Aku tidak berani berlama-lama di sini. Dasar emang lagi sial, tiba-tiba listrik di perpustakaan ini mati, menambah seramnya suasana yang memang udah seram dari awalnya. Come on Joe, hurry up!pikirku. Benahi semua bukumu dan pergi dari tempat ini.


Akupun terburu-buru membereskan semua bukuku dan segera beranjak dari tempat dudukku menuju pintu keluar. Sambil berjalan ke arah gerbang utama kampusku, aku kembali teringat ke cerita salah satu temanku satu minggu yang lalu, satu bulan semenjak pertama kali menginjakkan kaki di salah satu kampus di kota kembang ini.
“Hi, kamu anak baru ya? Kenalin nama saya Anti, kamu?”tanyanya. Hari itu tanggal 17 Juli 2003, tepatnya jam 7 malam di perpus (red: perpustakaan), seorang mahasiswi mendatangi tempat dudukku sambil memperkenalkan diri.
“Ya, namaku Joyce, biasa dipanggil Joe,”jawabku.
“Ooo... fakultas apa?”
“Fakultas Sastra.”
“Sama donk. Semester berapa?”
“Semeter III.”
“Berarti kamu juniorku, aku semester V. BTW, kamu pindahan darimana?”
“Dari Surabaya,”jawabku singkat.
“Lagi buat tugas ya?”
“Gak, hanya cari bahan buat presentasi besok, dah selesai koq.”
Kemudian, aku membenahi semua buku dan alat tulisku.
“Mau pulang sekarang? Bareng yuk,” ajaknya.
“Ya nih, ntar kemalaman susah dapat bis.”
Aku dan Anti, teman baruku, melangkah keluar dari perpus menuju gerbang kampus.
“Aku perhatikan kamu rajin sekali ke perpus, sampai malam lagi, hobi baca ya Joe?”
“Ya, aku memang suka baca dari kecil. Kenapa?”
“Gak apa-apa sih. Tapi, diantara semua mahasiswi di kampus ini, khususnya anak baru, hanya kamu yang berani berlama-lama di perpus sampai malam hari.”
“Memangnya ada apa? Apa ada masalah?”tanyaku. Tanpa terasa kami sudah sampai di halte bis.
“Gak ada sih, tapi... Wah bisku sudah datang nih, see you...”
“Hey tunggu, tapi apa?”

Kulihat Anti sudah masuk ke dalam bis. Tak berapa lama bis yang menuju rumahku pun lewat. Sepanjang perjalanan aku bertanya-tanya, ada apa sebenarnya. Kenapa mahasiswi di kampusku gak ada yang berani di perpus sampai malam, ada apa ini? Ah, mungkin Anti cuma bercanda, berusaha menakut-nakutiku. Sudahlah Joe, jangan terlalu dipikirkan, ujarku dalam hati.

Dasar sial! Sudah hampir satu jam aku berdiri di halte bis, namun tak ada satupun bis jurusan rumahku yang lewat. Hujan turun semakin deras. Tiba-tiba sebuah sedan melintas di depanku dan berhenti mendadak kemudian mundur ke arahku. Kaca mobil dibuka dari dalam.

“Hi Joe, baru mau pulang? Ayo bareng, ntar aku anterin. Ayo masuk, hujannya makin deras nih.”
“Eh Anti. Gak usah, ntar lagi bisnya lewat koq.”
“Sudahlah, ayo buruan!gak usah sungkan, ayo!”
Pintu mobil terbuka. Ya sudahlah pikirku, hari juga dah tambah larut.
“Apa kabar Anti?”tanyaku di dalam mobil. “Dah lama gak kelihatan.”
“Ya nih, dah satu minggu ini aku gak ke kampus. Aku pergi ke Yogya karena ada sepupuku yang mau nikah, ya sekalian menghilangkan kejenuhan, boring belajar terus.”
“Ooh, asyik donk!”
“Ya begitulah. Di depan belok apa terus nih Joe?”
“Di depan belok kiri, lalu terus. Simpang lampu merah yang ketiga belok kanan, lurus. Rumahku yang pagar biru di sebelah kiri no.52.”
“I’ll get it!”
Dalam perjalanan, pikiranku kembali ke satu minggu yang lalu, ke cerita Anti yang masih mengambang.
“An, aku mau nanya nih.”
“Tanya apa?”
“Satu minggu yang lalu kamu pernah bilang hanya aku yang berani pulang malam dari perpus. Emangnya ada apa?”
Anti terdiam tanpa bisa menjawab pertanyaanku. Cukup lama ia terdiam sampai akhirnya aku menegurnya.
“Anti, kenapa?”
“Eh...anu...eh...gak ada apa-apa koq. Aku hanya nanya aja, biasanya cewek kan takut pulang malam, itu aja koq.”
“Ehm...”
Hanya karena itu? Apa iya? Aku rasa ada yang disembunyikan oleh seniorku yang satu ini, gambaran itu terlihat jelas dari pancaran matanya yang berusaha menutupi sesuatu. Baiklah, pikirku, aku akan berusaha mencari jawabannya sendiri.
“Berhenti Anti, ini rumahku, kita dah nyampe.” Cii...t, terdengar suara ban mobil yang berhenti mendadak.
“Oops, sorry Joe, aku ngelamun.”
“Gak apa-apa,”jawabku. “Kamu gak mampir dulu, minum teh sambil menghangatkan badan, lagian hujankan sudah berhenti.”
“Lain kali aja Joe, dah malam nih! Dag....”
“Ok deh, thanks a lot ya. Dag....”
Aku berjalan menuju pintu rumahku sambil memikirkan apa gerangan yang Anti sembunyikan.

Keesokan harinya...
Kring...kring...kring...
Suara alarm berbunyi membangunkanku. Ya ampun, aku kesiangan! bisa telat ke kampus nih. Aku bergegas ke kampus ke kamar mandi, kemudian bersiap-siap berangkat ke kampus. Malah jalanan pakai acara macet lagi, bisa gak masuk kelas nih. Setelah beberapa lama akhirnya aku sampai di gerbang kampus. Wah gawat!dah telat 10 menit nih! Aku berlari-lari menuju kelasku. Sesampainya di kelas... Lho koq sepi? Anak-anak yang lain pada kemana? Hanya ada beberapa orang di dalam kelas.
“Pagi Hani,” sapaku. “Koq sepi? emangnya pak Sastro gak masuk?”
“Pagi Joe. Pak Sastro gak masuk, katanya sakit.”

(Bersambung...)

Lihat juga site ini:
1. Cerber 2
2. Cerber 3
3. Cerber 4
4. Cerber 5



Scholarship Blog International Scholarships

 

0 Comments:

Post a Comment

<< Home


:: F R I E N D S ::
|| Purwarno Hadinata || Rozio || A. Fatih Syuhud || Rizqon Khamami || A Qisai || Lukman Nul Hakim|| Zamhasari Jamil|| Rini Ekayati|| Najlah Naqiyah || Zulfitri || Fadlan Achdan|| Tylla Subijantoro|| Mukhlis Zamzami|| Edward Ott|| Thinley|| Ahmed|| Dudi Aligarh|| Irwansyah Yahya|| Ikhsan Aligarh|| Zulfikar Karimuddin || Zamhasari || Pan Mohamad Faiz || Bayu || Asnadi Hasan || Umi Kalsum || Erdenesuvd Biraa || Andi Bagus || Madha Yudis || Belum mandi || Koeaing || Hamzar || Rosa || Ghifarie || Kawas || Wazeen || Swara Muslim || Forum Swara Muslim ||

Yunita Ramadhana Blog   Scholarship Blog

Yunita Ramadhana Blog   The World of English Literature


    Subscribe in NewsGator Online   Subscribe in Rojo   Add Goresan Pena Yunita to Newsburst from CNET News.com   Add to Google     Subscribe in Bloglines   Add Goresan Pena Yunita to ODEO   Subscribe in podnova     Subscribe in a reader   Add to My AOL   Subscribe in FeedLounge   Add to netvibes   Subscribe 

in Bloglines   Add to The Free Dictionary   Add to Bitty Browser   Add to Plusmo   Subscribe in 

NewsAlloy   Add to Excite 

MIX   Add to Pageflakes   Add to netomat Hub   Subscribe to Goresan Pena Yunita   Powered by FeedBurner   I 

heart FeedBurner


eXTReMe Tracker